Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, yang artinya: “Dan diantara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan untukmu istri-istri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya…. ”
(QS Ar Ruum: 21)
Dalam ayat ini Alloh menjadikan istri sebagai salah satu tanda
kekuasaan Alloh yang harus dijaga. Ia adalah salah satu nikmat-Nya yang
wajib disyukuri, sebagaimana yang diperintahkan-Nya.
Dan diantara perintah yang sangat Rosululloh tegaskan dan sering
disebut-sebut ialah tentang hak wanita. Memahami tentang pesan-pesan
Rosululloh berkenaan dengan
wanita muslim akan melahirkan rasa syukur kepada Alloh atas nikmat-Nya, juga agar tidak berlaku dzolim kepada para wanita.
Pesan-pesan Rosululloh yang berkenaan dengan wanita sangatlah
banyak. Hal ini menegaskan tentang tanggungjawab yang besar yang Alloh
pikulkan kepada para laki-laki, khususnya kepada seorang suami.
Pesan-pesan tersebut terangkum dalam beberapa hadits Rosululloh
shollallohu ‘alaihi wa sallam, diantaranya adalah:
1. Al Bukhori meriwayatkan dari Abu Hurairah rodhiallohu anhu dari
Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, yang artinya:
“Barangsiapa yang beriman kepada Alloh dan hari Akhir, janganlah ia
mengganggu tetangganya, dan berbuat baiklah kepada wanita. Sebab,
mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan tulang rusuk yang paling
bengkok adalah bagian atasnya. Jika engkau meluruskannya. Maka engkau
mematahkannya dan jika engkau biarkan, maka akan tetap bengkok. Oleh
karena itu, berbuatlah baik kepada wanita.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Hadits lain yang senada dengan hadits diatas adalah yang
diriwayatkan dari Ahmad dari Abu Hurairoh rodhiallohu anhu dari
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, yang artinya:
” Wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, jika kamu meluruskannya.
Maka kamu mematahkannya. Jadi, berlemah lembutlah terhadapnya, maka kamu
akan dapat hidup bersamanya.” (HR Hakim, shohih)
Hadits-hadits ini berisi anjuran agar berlemahlembut kepada wanita
untuk melunakkan hati mereka. Dalam hadits inipun berisi cara memimpin
wanita, yaitu dengan cara memaafkan mereka dan bersabar terhadap
kebengkokan mereka. Dan barangsiapa yang ingin meluruskan mereka,
berarti mengambil manfaat (adanya) mereka. Karena setiap manusia
membutuhkan wanita; ia merasa tentram kepadanya dan menjadikannya
sebagai penopang kehidupannya. Seolah-olah Al Hafidz dalam bukunya Al
Fath mengatakan: ‘Mengambil manfaat mereka tidak akan tercapai kecuali
dengan bersabar terhadapnya.’
2. Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda di akhir kehidupannya, dan hal itu terjadi pada haji Wada’:
“Ingatlah, berbuat baiklah kepada wanita. Sebab, mereka itu
(bagaikan) tawanan di sisi kalian. Kalian tidak berkuasa terhadap mereka
sedikit pun selain itu, kecuali bila mereka melakukan perbuatan nista.
Jika mereka melakukannya, maka tinggalkanlah mereka di tempat tidur
mereka dan pukullah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. Jika ia
mentaati kalian, maka janganlah berbuat aniaya terhadap mereka. Mereka
pun tidak boleh memasukkan siapa yang tidak kalian sukai ke tempat tidur
dan rumah kalian. Ketahuilah bahwa hak mereka atas kalian adalah kalian
berbuat baik kepada mereka (dengan mencukupi) pakaian dan makanan
mereka.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah, shohih)
Pesan kedua yang disampaikan oleh Rosululloh shollallohui ‘alaihi
wa sallam selanjutnya adalah agar para laki-laki berbuat baik dan tidak
mendzolimi wanita dengan cara memenuhi hak-haknya berupa makanan dan
pakaian. Sebab, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam pernah
bersabda: ” Seseorang sudah cukup berdosa bila menyia-nyiakan siapa yang
wajib diberinya makan.”(HR Muslim)
Memberi nafkah adalah kewajiban para suami artinya ini adalah hak
istri yang harus ditunaikan. Namun disisi yang lain nafkah yang
dikeluarkan inipun menjadi shodaqoh bagi dirinya. Inilah luarbiasanya
aturan Islam. Beberapa hadits tentang nafkah menjelaskan akan hal ini,
yaitu: Abu Mas’ud al Anshori rodhiallohu anhu meriwayatkan bahwa Nabi
shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya:
“Jika seorang muslim memberikan (nafkah) kepada keluarganya karena
mencari pahala, maka hal itu menjadi shodaqoh baginya.l(HR Bukhori dan
Muslim)
Hadits yang diriwayatkan dari Sa’ad rodhiallohu anhu bahwa Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya:
“Apapun yang engkau berikan berupa suatu nafkah kepada keluargamu,
maka engkau diberi pahala, hingga sampai sesuap makanan yang engkau
angkat (masukkan) ke mulut istrimu.” (HR Bukhori Muslim)
3. Selain hadits-hadits Rosululloh, maka Alloh berfirman di banyak
ayat-ayatnya tentang wanita yang harus diperhatikan oleh para laki-laki.
Diantara ayat-ayatNya adalah: QS. An Nisaa’: 19, artinya: “… Dan
bergaullah dengan mereka secara ma’ruf…”.
Al Qurthubi mengatakan yaitu dengan menyempurnakan haknya berupa
mahar dan nafkah, tidak berwajah masam di hadapannya tanpa kesalahan,
berbicara yang baik dan tidak kasar. Dan diantara mempergauli (istri)
dengan baik adalah berbuat (sesuatu) untuk istri sebagaimana ia berbuat
untuk dirinya sendiri. Hal lain yang termasuk mempergauli dengan baik
adalah berakhlak baik terhadapnya. Sebagaimana yang disampaikan oleh
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam, yang artinya: “Kaum mukmin
yang paling sempurna keimanannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan
sebaik-baik kalian adalah yang terbaik kepada istrinya. (HR. At
Tirmidzi, hadits hasan shohih)
Itulah sekelumit gambaran tentang wanita yang diwasiatkan oleh
Rosululloh kepada para laki-laki. Dan kesholihan wanita adalah harapan
yang diinginkan oleh para laki-laki. Karena kesholihan wanita adalah
salahsatu unsur kebahagiaan bagi seorang laki-laki. Sebagaimana
diriwayatkan dari Imam Ahmad dari Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam
yang artinya: “Kebahagiaan manusia ada tiga: Wanita yang sholihah,
tempat tinggal yang baik, dan kendaraan yang baik. Sedangkan
kesengsaraan manusia ialah: Wanita yang buruk (perangainya), tempat
tinggal yang buruk, kendaraan yang buruk.” (HR Ahmad dengan sanad yang
shohih). Maka tiada lain caranya adalah para laki-laki mendidik diri
menjadi tauladan dan memegang teguh wasiat-wasiat Nabi tersebut. Wallohu
a’lam bish showab.
PESAN-PESAN ROSULULLOH TENTANG WANITA
(Spesial untuk para laki-laki)
Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, yang artinya: “Dan diantara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan untukmu istri-istri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya…. ”
(QS Ar Ruum: 21)
Dalam ayat ini Alloh menjadikan istri sebagai salah satu tanda
kekuasaan Alloh yang harus dijaga. Ia adalah salah satu nikmat-Nya yang
wajib disyukuri, sebagaimana yang diperintahkan-Nya.
Dan diantara perintah yang sangat Rosululloh tegaskan dan sering
disebut-sebut ialah tentang hak wanita. Memahami tentang pesan-pesan
Rosululloh berkenaan dengan wanita akan melahirkan rasa syukur kepada
Alloh atas nikmat-Nya, juga agar tidak berlaku dzolim kepada para
wanita.
Pesan-pesan Rosululloh yang berkenaan dengan wanita sangatlah banyak.
Hal ini menegaskan tentang tanggungjawab yang besar yang Alloh pikulkan
kepada para laki-laki, khususnya kepada seorang suami. Pesan-pesan
tersebut terangkum dalam beberapa hadits Rosululloh shollallohu ‘alaihi
wa sallam, diantaranya adalah:
1. Al Bukhori meriwayatkan dari Abu Hurairah rodhiallohu anhu dari
Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, yang artinya:
“Barangsiapa yang beriman kepada Alloh dan hari Akhir, janganlah ia
mengganggu tetangganya, dan berbuat baiklah kepada wanita. Sebab, mereka
diciptakan dari tulang rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok
adalah bagian atasnya. Jika engkau meluruskannya. Maka engkau
mematahkannya dan jika engkau biarkan, maka akan tetap bengkok. Oleh
karena itu, berbuatlah baik kepada wanita.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Hadits lain yang senada dengan hadits diatas adalah yang diriwayatkan
dari Ahmad dari Abu Hurairoh rodhiallohu anhu dari Rosululloh
shollallohu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, yang artinya: ” Wanita
itu diciptakan dari tulang rusuk, jika kamu meluruskannya. Maka kamu
mematahkannya. Jadi, berlemah lembutlah terhadapnya, maka kamu akan
dapat hidup bersamanya.” (HR Hakim, shohih)
Hadits-hadits ini berisi anjuran agar berlemahlembut kepada wanita
untuk melunakkan hati mereka. Dalam hadits inipun berisi cara memimpin
wanita, yaitu dengan cara memaafkan mereka dan bersabar terhadap
kebengkokan mereka. Dan barangsiapa yang ingin meluruskan mereka,
berarti mengambil manfaat (adanya) mereka. Karena setiap manusia
membutuhkan wanita; ia merasa tentram kepadanya dan menjadikannya
sebagai penopang kehidupannya. Seolah-olah Al Hafidz dalam bukunya Al
Fath mengatakan: ‘Mengambil manfaat mereka tidak akan tercapai kecuali
dengan bersabar terhadapnya.’
2. Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda di akhir kehidupannya, dan hal itu terjadi pada haji Wada’:
“Ingatlah, berbuat baiklah kepada wanita. Sebab, mereka itu (bagaikan)
tawanan di sisi kalian. Kalian tidak berkuasa terhadap mereka sedikit
pun selain itu, kecuali bila mereka melakukan perbuatan nista. Jika
mereka melakukannya, maka tinggalkanlah mereka di tempat tidur mereka
dan pukullah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. Jika ia mentaati
kalian, maka janganlah berbuat aniaya terhadap mereka. Mereka pun tidak
boleh memasukkan siapa yang tidak kalian sukai ke tempat tidur dan rumah
kalian. Ketahuilah bahwa hak mereka atas kalian adalah kalian berbuat
baik kepada mereka (dengan mencukupi) pakaian dan makanan mereka.” (HR
Tirmidzi dan Ibnu Majah, shohih)
Pesan kedua yang disampaikan oleh Rosululloh shollallohui ‘alaihi wa
sallam selanjutnya adalah agar para laki-laki berbuat baik dan tidak
mendzolimi wanita dengan cara memenuhi hak-haknya berupa makanan dan
pakaian. Sebab, Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam pernah
bersabda: ” Seseorang sudah cukup berdosa bila menyia-nyiakan siapa yang
wajib diberinya makan.”(HR Muslim)
Memberi nafkah adalah kewajiban para suami artinya ini adalah hak
istri yang harus ditunaikan. Namun disisi yang lain nafkah yang
dikeluarkan inipun menjadi shodaqoh bagi dirinya. Inilah luarbiasanya
aturan Islam. Beberapa hadits tentang nafkah menjelaskan akan hal ini,
yaitu: Abu Mas’ud al Anshori rodhiallohu anhu meriwayatkan bahwa Nabi
shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya:
“Jika seorang muslim memberikan (nafkah) kepada keluarganya karena
mencari pahala, maka hal itu menjadi shodaqoh baginya.l(HR Bukhori dan
Muslim)
Hadits yang diriwayatkan dari Sa’ad rodhiallohu anhu bahwa Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya:
“Apapun yang engkau berikan berupa suatu nafkah kepada keluargamu, maka
engkau diberi pahala, hingga sampai sesuap makanan yang engkau angkat
(masukkan) ke mulut istrimu.” (HR Bukhori Muslim)
3. Selain hadits-hadits Rosululloh, maka Alloh berfirman di banyak
ayat-ayatnya tentang wanita yang harus diperhatikan oleh para laki-laki.
Diantara ayat-ayatNya adalah: QS. An Nisaa’: 19, artinya: “… Dan
bergaullah dengan mereka secara ma’ruf…”.
Al Qurthubi mengatakan yaitu dengan menyempurnakan haknya berupa mahar
dan nafkah, tidak berwajah masam di hadapannya tanpa kesalahan,
berbicara yang baik dan tidak kasar. Dan diantara mempergauli (istri)
dengan baik adalah berbuat (sesuatu) untuk istri sebagaimana ia berbuat
untuk dirinya sendiri. Hal lain yang termasuk mempergauli dengan baik
adalah berakhlak baik terhadapnya. Sebagaimana yang disampaikan oleh
Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam, yang artinya: “Kaum mukmin
yang paling sempurna keimanannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan
sebaik-baik kalian adalah yang terbaik kepada istrinya. (HR. At
Tirmidzi, hadits hasan shohih)
Itulah sekelumit gambaran tentang wanita yang diwasiatkan oleh
Rosululloh kepada para laki-laki. Dan kesholihan wanita adalah harapan
yang diinginkan oleh para laki-laki. Karena kesholihan wanita adalah
salahsatu unsur kebahagiaan bagi seorang laki-laki. Sebagaimana
diriwayatkan dari Imam Ahmad dari Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam
yang artinya: “Kebahagiaan manusia ada tiga: Wanita yang sholihah,
tempat tinggal yang baik, dan kendaraan yang baik. Sedangkan
kesengsaraan manusia ialah: Wanita yang buruk (perangainya), tempat
tinggal yang buruk, kendaraan yang buruk.” (HR Ahmad dengan sanad yang
shohih). Maka tiada lain caranya adalah para laki-laki mendidik diri
menjadi tauladan dan memegang teguh wasiat-wasiat Nabi tersebut. Wallohu
a’lam bish showab.
sumber :
http://nandalusi.multiply.com/journal/item/184/Fw_Artikel_Muslimah_Ummu_Yusuf